Langsung ke konten utama

Biografi KH. Muhammad Ilyas Noor Kedungparuk Purwokerto (20 Agustus 1954 - 20 Mei 2016)


Murah Senyum

KH. Muhammad Ilyas Noor lahir di Kedungparuk Purwokerto 20 Agustus 1954 M. Beliau adalah khalifah ketiga thoriqoh Naqsyabandiyah Kholidiyah setelah wafatnya kedua kakak beliau, KH. Said Ilyas Noor tanggal 3 Juli tahun 2004 dan KH. Abdul Qodir Ilyas Noor pada tanggal 19 Maret 2002, keduanya dimakamkan di belakang masjid Bahaul Haq Wadhiyauddin Kedungparuk.

Ibunya Nyai Hj. Siti Khoiriyah adalah isteri KH. Ilyas Noor sekaligus putri Nyai Hj. Siti Chasanah isteri ke tiga KH. Abdul Malik bin Muhammad Ilyas Kedungparuk. Secara genealogis dari ketiga istri Mbah Malik yakni Nyai Hj. Warsiti, Mbah Mrenek dan Nyai Hj. Siti Chasanah hanya Nyai Hj. siti Chasanah lah yang putra-putrinya melanjutkan perjuangan Mbah Malik, adapun putra Nyai Hj. Warsiti yakni Busyeiri wafat di usia 30-an sedang Mbah Mrenek tidak meninggalkan keturunan.

Menimba ilmu dari kakeknya KH. Abdul Malik bin Muhammad Ilyas berbagai disiplin ilmu baik ilmu dohir maupun batin. Kakeknya kerap kali mengajaknya silaturahim ke berbagai pesantren dan majlis taklim mengunjungi para ulama dan habaib.

Beliau juga menimba ilmu di Madrasah diniyah asuhan pamannya KH. Ahmad Ma'shum bin KH. Abdul Jamil di dekat masjid Mersi Purwokerto. Selesai mengeyam pendidikan dasar beliau melanjutkan studinya di PGAN Purwokerto kemudian merantau kuliah di IKIP Jakarta.

Tahun 1978 pada usia 23 beliau berbaiat thoriqoh Qodiriyah wan Naqsyabandiyah kepada Abah Anom di Tasikmalaya, beliau juga berbaiat kepada Abah Qodirun Yahya di Sawangan Bogor. Di usia 27 tahun bertepatan tahun 1981 beliau menikah dengan wanita berdarah betawi Hj. Aminah binti H. Abdul Karim kerabat isteri habib Husein bin Muhsin al-Attas dikaruniai lima anak satu laki dan empat perempuan.


Pasca wafat KH. Said Ilyas Noor beliau dipanggil ke Kedungparuk oleh Maulana Habib Luthfi Pekaloingan diangkat menjadi mursyid thoriqoh Naqsyabandiyah Kholidiyah tanggal 1 Rajab 1425 H atau 18 Agustus 2004.  

Karomah 

Penulis kali pertama menemui beliau tahun 2012-an saat subuh sudah diberi tahu via mimpi wajah beliau mengenakan peci putih dan saat pertama bertemu beliau di waktu solat jamaah dhuhur mengenakan peci putih persis seperti waktu bertemu dengan penulis di mimpi padahal penulis belum pernah sekalipun mengenal beliau atau bertatap muka sebelumnya.

Solawat Rahmat 

Satu hal yang juga penulis ingat adalah kala kami memohon dijadikan murid beliau. Beliau dawuh syaratnya cuma satu yakni membaca salawat rahmat "shollaallahu ala muhammad" seribu kali setiap hari dan beliau juga mewasiatkan nasihat yang sering diwasiatkan kakeknya, Mbah Malik jangan lupa untuk menjaga salat 5 waktu berjamaah, membaca solawat dan al quran setiap hari.

Hari Jumat 20 Mei 2016 kemarin tepat pada waktu subuh mursyid thoriqoh yang murah senyum itu telah wafat meninggalkan kita semua, Ya Allah kumpulkan kami bersama orang-orang solih kelak di yaumil hisab.

* Disarikan dari buku biografi Mbah Malik karya Muhdor Segaf dan pengalaman penulis kala bertemu Abah Muhammad Ilyas Noor


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manaqib Al Imam Asy-Syadzili Karya Mbah Dalhar Watucongol

Berisi 46 halaman ,sebuah manaqib ringkas Quthbil Aqthob Syekh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili qoddasallahu sirrohu  karya Mbah Dalhar bin Abdurohman Watucongol Magelang ditulis ulang oleh KH. Zimam Hanif  dengan sanad dari Mbah Muhaiminan Gunardo Parakan Temanggung dan diterbitkan oleh Jam'iyyah Solawat Ala Sayidis Sadat Rotib dan Manakib "Asy Syarifiyyah" Krapyak Lor III A No.1 Kota Pekalongan. Mbah Dalhar Quthbil Aqthob Syekh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili  qoddasallahu sirrohu dilahirkan di Syadzilah, Ghumaroh, Afrika Utara - saat ini masuk ke dalam teritorial negara Maroko- tahun 593 H / 1196 M. Di usia 6 tahun pergi ke Tunis, hatinya terenyuh melihat wabah kelaparan di sana, dia memohon agar bisa menolong orang-orang yang kelaparan, atas ijin Allah dia mendapatkan uang secara 'tajrid' dari Allah dan ia gunakan untuk membeli roti untuk penduduk yang kelaparan. Makam Imam Asy-Syadzili di Mesir Saat itu bertepatan hari jum'at, kumandang azan menuntun Imam Asy-Sya...

Mars SARKUB EDISI AWAL Kameramen. Sya'roni As-Samfuriy. Vokalis. Oki Yosi. Keybordist. Usup Al Khaf

Mars SARKUB EDISI AWAL Dirilis 9 Januari 2015 Mabes Jones Group Corporation Kameramen. Sya'roni As-Samfuriy Vokalis.  Oki Yosi Keybordist.  Usup Al Khaf selamat  menikmati

Jawaban Atas Pertanyaan Khariz El-Mall - Part 1 -

Koreksi akibat gaya tarik bulan tidak ada di kitab hakiki bi tahkik semisal Nurul Anwar dan Khulasoh,. tapi ini menarik untuk di kaji. sebab sebetulnya setiap variabel apapun pasti memberikan pengaruh, gaya tarik bulan menyebabkan terjadinya pasang surut permukaan air laut /selanjutnya ditulis Pasut/. Pasut adalah poin penting dalam penentuan Mean Sea Level .. permukaan air rata2 akan berdampak pada ketinggian/elevasi suatu tempat. seperti kita ketahui elevasi suatu tempat pengamatan dari permukaan laut adalah salah satu poin penting dalam rumusan penentuan arah kiblat/waktu solat atau pengamatan benda langit. mestinya ada data update ketinggian suatu tempat dari permukaan dari masa ke masa. Variasi, apakah yg dimaksud variasi magnetik, kalo yah. variasi megnetik di kitab Hakiki bi Tahkik tak ada. variasi magnetik biasanya disediakan oleh badan resmi milik pemerintah atau peneliti yg mengamati beda magnetik bumi selama kurun waktu tertentu, kalo tuk ngitung arah kiblat wajib tapi kalo ...