Langsung ke konten utama

HABIB SYECH PENEBAR SOLAWAT DI INDONESIA


DUKUNGAN HABIB ANIS SOLO
Habib Syech bin Abdul Qodir bin Abdurrahman Assegaf . Beliau adalah tokoh Alim dan Imam Masjid Assegaf yang berada di Pasar Kliwon kota Solo. Berawal dari Pendidikan dari guru besarnya sekaligus Ayahanda, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf mendalami Ilmu agama berlanjut ke paman beliau Alm. Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf yang datang dari Hadramaut. Habib Syech juga mendapat pendidikan, dukungan penuh dan perhatian dari Alm. Habib Anis Solo “Imam Masjid Riyadh dan pemegang maqom Al-Habsyi”. Berawal dari dukungan beliau, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf mensyiarkan sekaligus mengumandangkan Sholawat Nabi yang berawal di kota Solo. Dengan penuh keyakinan dan niat lillahi ta’ala, perkembangan syi’ar sholawat beliau sampai saat ini semakin pesat. Namun hal ini juga tak terlepas dari peran serta Majelis Ahbabul Musthofa.

AHBABUL MUSTOFA
Majelis Ahbabul Musthofa sendiri berdiri sekitar tahun 1998 di kota Solo, tepatnya di kampung Mertodranan. Berawal dari majelis Rotibul Haddad dan Burdah serta maulid Simthut Duror, Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf memulai langkahnya untuk mengajak ummat dan dirinya dalam membesarkan rasa cinta kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW melalui lantunan sholawat.
Perjalanan hidup Habib kelahiran Solo, 20 September 1961, ini cukup berliku. Beliau pernah jaya sebagai pedagang tapi kemudian bangkrut. Di saat sulit itu, justru Sang Habib tampil melakukan dakwah menggunakan “kereta angin” ke pelosok-pelosok untuk melaksanakan tugas dari sang guru, almarhum Habib Anis bin Alwi Alhabsyi, imam masjid Riyadh, Gurawan, Solo. Pada saat itu Habib Syekh bin Abdul Qadir Asseggaf juga sering diejek sebagai orang yang tidak punya pekerjaan dan habib jadi-jadian. Namun Habib Syekh tidak pernah marah atau mendendam kepada orang yang mengejeknya. Justru sebaliknya, beliau tetap tersenyum dan terkadang berderma (memberi sesuatu) kepada orang tersebut.

SOLAWATAN KELILING KAMPUNG
Meski berdakwah dalam kondisi yang serba “pas-pasan”, tidak jarang Sang Habib pun tetap mengusahakan membawa nasi bungkus, untuk dibagi-bagikan kepada jamaahnya di pelosok-pelosok kampung. Taklimnya saat awal-awal adalah dari kampung ke kampung di seputaran Solo dan Jawa Tengah, serta terkadang juga diselenggarakan di daerah Kebagusan. Kini dakwah Sang Habib tidak hanya bisa dinikmati oleh segelintir penduduk kampung saja, tapi sudah meluas ke berbagai daerah di tanah air dan bahkan di luar negeri. Tembang-tembang sholawatnya pun telah beredar luas di dunia maya dan siap untuk diunduh, termasuk NSP (Nada Sambung Pribadi)-nya.

SYI'IRAN JAWA KHAS HABIB SYECH
Selain mencipta sendiri, Habib Syekh juga membawakan (mempopulerkan) kembali qashidah lama yang dikemas sedemikian rupa iramanya sehingga barang “lama”(tradisional) itupun seakan menjadi “baru” dan lebih menggoda telinga (indah) untuk terus mendengarnya, seperti yang berikut ini. (Satu lagi, Sholawat Syiir Jawa “Padang Bulan”, di bagian akhir tulisan ini).

SYI’IR AHBABUL MUSTOFA
Sholli wa sallim daa’iman ‘alahmada
Sholli wa sallim daa’iman ‘alahmada
Wal ali wal ashaa biman qod wahhada
Wal ali wal ashaa biman qod wahhada
Eman lo wong Islam, ninggal Sholat wengi
Sak ben dalu turu, ora gelem tangi
Sholat wengi ngono, disenengi Gusti
Sopo gelem nyuwun, pasti di paringi
Sholat limang waktu, ayo podo njogo
Jama’ah nang masjid, bareng sak kluwargo
Ganjarane slawe, celengan suwargo
Malah biso dadi, pitu likur ugo
Yen Sholat kesusu, ora biso pernah
Rukuk lan sujude, ditoto sing genah
Sing khusyu’ lan khudhur, ugo tumakninah
Ngerteni sing wajib, lan ngerti sing sunah
Yen rumongso sugih, itungen donyone
Bagiane Zakat, ojo dilalekne
Dulur karo tonggo, sing podo miskine
kabeh podo nunggu, zakat bagiane
Yen karo tonggone, Sing apik atine
Yen kahanan longgar, mikiro butuhe
Sajak perlu utang, enggal di peringne
Nanging ojo nganti, njaluk anak ane
Ayo do ngurangi, nonton televisi
Timbang nonton TV, luweh becik ngaji
“Ahbaabul Musthofa” wadah kanggo ngaji
Kumpul poro Habaib lan poro Kyai
Eman lo wong ngaji, campur lanang wadon
Campur lanang wadon, lamun dudu mahrom
Biso biso malah, nglakoni sing harom
Ilmu gak manfa’at, rusak malah klakon
Lanang karo wadon, manggon sepi sepi
Nyanding senggal senggol koyok kebo sapi
Ngunu kuwi duso, nurut poro nabi
Ojo di terusno, yen durung di rabi

SYI’IR PADANG BULAN
(Allohumma Sholli wa Sallim ‘alaa sayyidinaa wa maulanaa Muhammadin) 2X
(‘Adada maa fii ‘ilmillahi Sholatan daaimatan bidawaami mulkillaahi) 2X
(Padang bulan, padange koyo rino.
Rembulane sing ngawe-awe) 2X
Ngelengake, ojo turu sore.
(E… Kene tak critani, kanggo sebo mengko sore) 2X
(Lamun wong tuwo, Lamun wong tuwo keliru mimpine
Ngalamat bakal, Ngalamat bakal getun mburine) 2X
Wong tuwo loro, kundur ing ngarso pengeran
(Anak putune, rame rame rebutan warisan) 2X
(Wong tuwa loro, ing njero kubur anyandang susah
Sebab mirsani, putera puterine ora ngibadah (dho
pecah belah)) 2X
Kang den arep-arep, yoiku turune rahmat
(Jebul kang teka – Jebul kang teka, nambahi fitnah) 2X
(Iki dino, ojo lali lungo ngaji
Takon marang, Kyai Guru kang pinuji) 2X
Enggal siro, ora gampang kebujuk syetan
(Insya Alloh, kito menang lan kabegjan) 2X
(Jaman kepungkur, ono jaman jaman buntutan
Esuk-esuk, rame rame luru ramalan) 2X
Gambar kucing, dikira gambar macan
(Bengi diputer – bengi diputer, metu wong edan) 2X
(Kurang puas kurang puas, luru ramalan
Wong ora waras wong ora waras, dadi takonan) 2X
Kang ditakoni, ngguyu cekaka’an
(Jebul kang takon – jebul kang takon, wis ketularan) 2x

SUMBER : http://pecintahabibana.wordpress.com/2013/03/06/profil-habib-syech-bin-abdul-qodir-assegaf-pengasuh-majelis-ahbabul-musthofa/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wan Ali, Sang Godfather Tanah Betawi

Wan Ali dan Habib Ali Bungur Ada satu nama di wilayah Kebon Nanas Jakarta Timur yang sangat disegani pada era tahun 1950-an. Wan Ali namanya. Orangnya gagah, tubuh tinggi besar, berdada bidang, berkulit putih bersih dengan wajahnya yang rupawan. Ia lebih memilih kuda berwarna putih sebagai tunggangannya sehari-hari. Kalau sedang menunggang kuda salah-salah orang bisa mengira ia adalah orang Belanda yang tengah patroli keliling kampung.  Pemerintah RI tidak mengenalnya sebagai pahlawan, namun semua jawara Betawi yang hidup sejaman dengan Wan Ali tahu kalau Wan Ali secara terang-terangan telah seringkali melakukan serangkaian perlawanan kepada pemerintah Belanda dan Jepang, sama seperti yang dilakukan para pahlawan lain.  Bedanya, pemerintah Belanda dan Jepang tidak terlalu berani ambil resiko berhadapan dengan orang satu ini. Dan satu lagi, Wan Ali secara prinsip berseberangan dengan para jawara beraliran hitam. Dunia Betawi saat itu mengenal Wan Ali sebagai prib...

Manaqib Al Imam Asy-Syadzili Karya Mbah Dalhar Watucongol

Berisi 46 halaman ,sebuah manaqib ringkas Quthbil Aqthob Syekh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili qoddasallahu sirrohu  karya Mbah Dalhar bin Abdurohman Watucongol Magelang ditulis ulang oleh KH. Zimam Hanif  dengan sanad dari Mbah Muhaiminan Gunardo Parakan Temanggung dan diterbitkan oleh Jam'iyyah Solawat Ala Sayidis Sadat Rotib dan Manakib "Asy Syarifiyyah" Krapyak Lor III A No.1 Kota Pekalongan. Mbah Dalhar Quthbil Aqthob Syekh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili  qoddasallahu sirrohu dilahirkan di Syadzilah, Ghumaroh, Afrika Utara - saat ini masuk ke dalam teritorial negara Maroko- tahun 593 H / 1196 M. Di usia 6 tahun pergi ke Tunis, hatinya terenyuh melihat wabah kelaparan di sana, dia memohon agar bisa menolong orang-orang yang kelaparan, atas ijin Allah dia mendapatkan uang secara 'tajrid' dari Allah dan ia gunakan untuk membeli roti untuk penduduk yang kelaparan. Makam Imam Asy-Syadzili di Mesir Saat itu bertepatan hari jum'at, kumandang azan menuntun Imam Asy-Sya...

PERBEDAAN NOTEBOOK, NETBOOK & LAPTOP (TAMBAHAN ISTILAH: PALMTOP DAN ULTRABOOKS)

sejarah laptop dari MCM/70 sampe Apple ibook G3 dual USB LAPTOP Kadang digunakan untuk notebook atau netbook, intinya lu boleh bilang dua2nya laptop meski gw kurang sepakat ma penyamaan istilah ini LAP = di pangku TOP = di atas Sebenarnya istilah Laptop /atau gw lbih seneng nyebut komputer jinjing/ merupakan istilah zaman 1970 ampe 1990-an untuk kmputer yg bisa lu tenteng kmana2. Contoh : MCM/70, Zenith Minisport dll, lu liat sndiri gmbar di atas Menggunakan Prosessor (Intel) Pentium Dual-Core atau Core Series. Klo AMD menggunakan Turion 64X2.  Lebar layar 13" ampe 17" inci NOTEBOOK Sering juga disebut Laptop, karena dua2nya /laptop & notebook/ sebenernya 2 nama dengan satu maksud yaitu komputer jinjing atau komputer yg bisa dbawa kmana2. Ada juga sih yg nyamain kedua kata ini yaitu notebook dan netbook dngn laptop, jd lu boleh nyebut notebook dan netbook dengan sebutan laptop meski gw sbenernya kurang spakat ma penyamaan ini alesannya spesifikasi komputer jinjing hrus di...