'Umdat As-Salik Fi Khoir Al-Masalik, salah satu karya mursyid thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) KH. Muslih bin Abdurrohman bin Qoshidilhaq Mranggen Demak -Allah yarham- (1908 - 1981 M) yang dijuluki Abu Al-Masyayikh dan Syeikh Al-Mursyidin memuat berbagai adab dan etika murid thoriqoh (baca: salik). Menggunakan bahasa Arab fushah dikemas dengan ringkas dan jelas dengan terjemah jawa pegon. Bahasanya mengalir bak air, siapapun yang membaca seolah akan berhadapan langsung dengan Mbah Muslih terlebih jika membacanya diawali dengan membaca fatihah dengan niat dihadiahkan pahalanya kepada Mbah Muslih dan seluruh guru-gurunya.
Satu hal yang menarik diawal-awal kitab ini Mbah Muslih menjelaskan ada beberapa perbuatan ataupun perkataan yang dilontarkan oleh para arifin (orang-orang yang sudah ma'rifat kepada Allah) terkadang dohirnya menyalahi syariat namun inti dibalik perbuatan itu justru sesuai dengan Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Statement beliau di awal tulisan ini menyiratkan bahwa dalam perjalanan sang salik akan menemui berbagai hal yang sepintas jika dipandang secara dohir tampak menyalahi Al-Qur'an maupun As-Sunnah padahal tidak, mirip dengan kisah nabi Musa kala berguru kepada nabi Khidir.
Penulis memang bukan penganut TQN tapi penelusuran kami selama ini thariqoh yang asli produk ulama nusantara ini berkembang pesat di Jawa, Sumatra dan Kalimantan dengan ciri atau karakter khas dzikir nafi dan itsbat yakni Lailahaillallah dan Allah Allah Allah.
Semoga kita semua baik yang membaca ataupun tidak kitab ini, bisa mengikuti jejak langkah beliau, beretika sesuai dengan tuntunan beliau dan dikumpulkan di padang mahsyar dengan beliau, guru-gurunya, syekh Abdul Qodir Al-Jilani, syekh Bahauddin An-Naqsyabandi dan baginda kita penghulu para nabi dan rasul, Muhammad shollallahu alaihi wasallam. Waallahu yahdi ila shirothil mustaqim
Komentar
Posting Komentar