Langsung ke konten utama

Dasar - Dasar Tarekat Syadziliyah


  1. Iltizamut Taqwa Bi Tarkil Muharramat (Menekankan ketakwaan dengan cara meninggalkan perkara – perkara yang dilarang oleh syar’i). Jama’ah As-Syadziliyyah harus dapat menjaga kewajiban – kewajiban syar’i dengan cara jangan sampai melakukan perbuatan yang melebihi batas serta dapat merusak ibadahnya sendiri. Misalnya saja dengan cara tidak melakukan tindakan suka memaki orang lain serta dengki terhadap selainnya. Karena dua perbuatan itu bersifat merusak. Dan kedua perbuatan tersebut juga jelas – jelas dilarang oleh syar’i. Sikapnya senantiasa ingin terhadap kesungguhan bersama Allah Swt dalam setiap perbuatannya. Syadziliyyin harus mementingkan lebih banyak hal – hal yang tidak dianggap jelek dari sisi kemanusiaan daripada hal – hal yang dianggap negative. Karena langkah yang demkian bagi As-Syadziliyyah tidak akan dapat dilakukan oleh seseorang terkecuali orang tersebut memiliki rasa khaufullah (takut terhadap Allah Swt).
  2. Al-‘Amal Bil Asbab (Bekerja dengan beberapa sebab). Memiliki pekerjaan jelas yang dapat menyempurnakan ketakwaan serta melanggengkannya. Itulah maksudnya. Jadi pekerjaan – pekerjaan yang nampak jelas kesyubhatannya harus dijauhi. Karena pekerjaan yang demikian (nampak kesyubhatannya) tidak akan dapat membawa serta menambah pada derajat ketakwaan seseorang.
  3. At-Tayaqudz Limawaridil Asyyai Wa Mashadiriha (Bangkit untuk menunjukkan jalannya berbagai urusan serta sumber – sumbernya). Syadziliyin harus hidup proaktif terhadap berbagai persoalan hidup. Karena Allah Swt tidak menyukai sikap Amqat (Klemah – klemeh)
  4. Suhbatu Ahlil Ma’rifah Wal ‘Ilmi (Bersahabat dengan ahli ma’rifat dan ahli ilmu). Ahlul Ma’rifat dan Ahlul ‘Ilmi menurut pandangan As-Syadziliyyah dapat melihat beberapa hal yang menjadi kekurangan kita. Dan mereka juga dapat menunjukkan kita kepada jalan menuju Allah Swt yang benar.
  5. Mujanabatu Ahlil Ghirrah Wal Aghraz (Menjauhi orang – orang yang suka pada kelengahan dan pembangkangan). Jama’ah As-Syadziliyah tidak diperkenankan bergaul akrab dengan orang – orang yang tidak mendorong bangkitnya semangat baik tindakan atau ucapan – ucapannya kepada jalan Allah Swt. Pergaulan itu dapat membawa karakter seseorang. Jika salah dalam pergaulan maka dapat saja seseorang berada dalam karakter yang salah.
  6. Iltizamul Adab (Menekankan budi pekerti yang baik tashawwuf semuanya adalah adab. Setiap waktu itu ada adabnya. Dan setiap hal itu juga mempunyai adab. Maka barangsiapa yang membiasakan diri dengan adab, dia akan sampai pada derajat Rijal.
  7. I’thaul Auqat Haqqaha (Menggunakan waktu pada tempatnya) Pemanfaatan waktu bagi As-Syadziliyyah dianggap amat penting. Karena waktu itu berjalan. Dan jika telah berlalu maka akan menjadi sulit untuk mengejarnya. As-Syadiliyah tidak respect terhadap perilaku mensia – siakan waktu.
  8. Tarkut Takalluf Fil Harakat (Meninggalkan pemaksaan diri dalam setiap gerakan) Janganlah berlebih – lebihan dalam setiap urusan, sehingga sampai memaksakan diri dengan melebihi kemampuan. Karena takalluf itu dapat membawa hasil yang kurang baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manaqib Al Imam Asy-Syadzili Karya Mbah Dalhar Watucongol

Berisi 46 halaman ,sebuah manaqib ringkas Quthbil Aqthob Syekh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili qoddasallahu sirrohu  karya Mbah Dalhar bin Abdurohman Watucongol Magelang ditulis ulang oleh KH. Zimam Hanif  dengan sanad dari Mbah Muhaiminan Gunardo Parakan Temanggung dan diterbitkan oleh Jam'iyyah Solawat Ala Sayidis Sadat Rotib dan Manakib "Asy Syarifiyyah" Krapyak Lor III A No.1 Kota Pekalongan. Mbah Dalhar Quthbil Aqthob Syekh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili  qoddasallahu sirrohu dilahirkan di Syadzilah, Ghumaroh, Afrika Utara - saat ini masuk ke dalam teritorial negara Maroko- tahun 593 H / 1196 M. Di usia 6 tahun pergi ke Tunis, hatinya terenyuh melihat wabah kelaparan di sana, dia memohon agar bisa menolong orang-orang yang kelaparan, atas ijin Allah dia mendapatkan uang secara 'tajrid' dari Allah dan ia gunakan untuk membeli roti untuk penduduk yang kelaparan. Makam Imam Asy-Syadzili di Mesir Saat itu bertepatan hari jum'at, kumandang azan menuntun Imam Asy-Sya...

Mars SARKUB EDISI AWAL Kameramen. Sya'roni As-Samfuriy. Vokalis. Oki Yosi. Keybordist. Usup Al Khaf

Mars SARKUB EDISI AWAL Dirilis 9 Januari 2015 Mabes Jones Group Corporation Kameramen. Sya'roni As-Samfuriy Vokalis.  Oki Yosi Keybordist.  Usup Al Khaf selamat  menikmati

Jawaban Atas Pertanyaan Khariz El-Mall - Part 1 -

Koreksi akibat gaya tarik bulan tidak ada di kitab hakiki bi tahkik semisal Nurul Anwar dan Khulasoh,. tapi ini menarik untuk di kaji. sebab sebetulnya setiap variabel apapun pasti memberikan pengaruh, gaya tarik bulan menyebabkan terjadinya pasang surut permukaan air laut /selanjutnya ditulis Pasut/. Pasut adalah poin penting dalam penentuan Mean Sea Level .. permukaan air rata2 akan berdampak pada ketinggian/elevasi suatu tempat. seperti kita ketahui elevasi suatu tempat pengamatan dari permukaan laut adalah salah satu poin penting dalam rumusan penentuan arah kiblat/waktu solat atau pengamatan benda langit. mestinya ada data update ketinggian suatu tempat dari permukaan dari masa ke masa. Variasi, apakah yg dimaksud variasi magnetik, kalo yah. variasi megnetik di kitab Hakiki bi Tahkik tak ada. variasi magnetik biasanya disediakan oleh badan resmi milik pemerintah atau peneliti yg mengamati beda magnetik bumi selama kurun waktu tertentu, kalo tuk ngitung arah kiblat wajib tapi kalo ...