Abah di kerumuni jamaah
"Tujuan thoriqoh bukan agar bisa berjalan di atas air tidak mempan senjata tajam, mendapatkan rizki, karomah atau mendapat pangkat kewalian tapi tujuan thorioh adalah meningkatkan sikap dan kesadaran kita sebagai kawulo atau hamba di sisi Allah"
"Di sisi Allah bukan berarti Allah itu bertempat, Allah juga tidak bertempat di atas seperti kalimat yang sering diucapkan orang-orang 'terserah yang di atas', Allah maha suci dari tempat dan kekurangan"
"Thoriqoh itu adalah tashfiyaul qulub wa tazkiyatun nufus membersihkan hati dan jiwa dari sifat-sifat tercela"
"Dalam sepersekian second hati kita terkadang bisa bobol jika tidak dibentengi dengan tashfiyaul qulub wa tazkiyatun nufus merasa wah dan hebat, contoh saya sendiri, siapa yang tidak kenal saya, duduk pakai kerudung dan jubah, dikelilingi orang-orang, disalami dan diberi uang, itu semua bisa menjadi fitnah dan mafsadat"
"Menjabarkan thoriqoh sangat sulit, kehambaan kita kepada Allah saja masih versi kita, kita belum tahu tentang diri kita, merasa diri paling baik dan lain-lain, ibarat penjual rambutan ketika di tanya oleh pembeli, pak rambutannya manis nggak?, penjual jawab, ya saya bisa tanggung manis kalau saya ikut andil dalam penciptaan buah ini"
"Kenapa saya undur acara maulid yang sebelumnya tanggal 16-18 januari 2015 menjadi 24-25 januari 2015 karena saya menghormati guru saya, saya tidak ingin mendahului maulid di sana"
"Guru saya itu adalah Mbah Malik Kedungparuk Purwokerto, mursyid thoriqoh syadzaliyah dan naqsyabandi kholidiyah, karomahnya sangat banyak, beliau membimbing saya selama 11 tahun, beliau seorang hafidz (penghafal al quran) dan muhaddits (pakar hadits) dan pernah tinggal di Jabal Qubeys Mekah selama 35 tahun"
Abah bersama syekh Salim dosen fiqih
Univ. Al-Ahqof Yaman
* ringkasan pengajian rutin jumat kliwon 16 januari 2015
Komentar
Posting Komentar