Langsung ke konten utama

KEKHOLIFAHAN THORIQOH SYADZILIYAH


Sepeninggal asy Syekh Abil Hasan Ali asy Syadzili, kekholifahan thoriqot ini kemudian di lanjutkan oleh murid terkemuka beliau bernama Syekh Syihabuddin Abul Abas Ahmad bin Umar al Anshori al Mursi atau lebih di kenal dengan nama Syekh Abul Abas al Mursi (w.686H./1288M.) Di kala hidupnya, Syekh Abul Abas banyak memiliki murid masyhur yang amat berpengaruh dalam dunia islam, di antaranya :
  1. Shohibul Hikam Syekh Ibnu Atho'illah as Sakandariy (w.700H./1310M.)
  2. Syekh Yaquut al 'Arsyi (w.732H/1331M.)
  3. Syekh Abil Fatkhi al Maidumi.
  4. Shohibul "burdah" Syekh Muhammad bin Sa'id al Bushiri (w.694H/1295M.) dan
  5. Syekh Najmuddin al Ashfahani (w.721H./1321M.)
Tiga nama pertama di atas yaitu :
  1. Syekh Ibnu Atho'illah
  2. Syekh Yaquut al 'Arsyi dan
  3. Syekh Abil Fatkhi al Maidumi
Di kemudian hari menggantikan kedudukan Syekh Abul Abas sebagai kholifah thoriqot Syadziliyah.
Thoriqot Syadziliyah yang dibawa Syekh Ibnu Atho'illah secara umum lebih banyak berkembang ke wilayah barat mesir, mulai dari kota iskandariyah sampai ke negara Libya, Aljazair, Tunisia, Maroko, dan sebagian besar negara-negara berpenduduk muslim lainnya di daerah Afrika barat, hingga sampai ke Spanyol dan beberapa negara lainnya di Eropa dan Amerika.

Sedangkan, perkembangan thoriqot Syadziliyah yang di bawa Syekh Yaquut al 'Arsyi lebih mendominasi wilayah dalam negeri Mesir sendiri dan negara-negara di sebelah selatannya, seperti Sudan, Ethiopia, Kenya, Somalia, dan Tanzania. dari jalur Syekh Yaquut inilah as Syekh al Quthub Syamsuddin al Hanafi menerima ijazah thoriqot Syadziliyah dan menjadikan beliau sebagai kholifah ke lima thoriqot ini, seperti yang telah "diramalkan" oleh Syekh Abul Hasan asy Syadziliy.

Sementara itu, dakwah Syekh al Maidumi mendapat sambutan hangat di wilayah jazirah Arab, terutama di dua kota suci, Mekah dan Madinah. Justru dari kedua kota suci inilah pada akhirnya thoriqot Syadziliyah menyebar dengan pesat ke negara-negara timur, mulai dari India, Pakistan, Afghanistan, hingga sampai ke Malaysia dan Indonesia. dari jalur Syekh al Maidumi inilah silsilah thoriqot Syadziliyah sampai ke Syekh Mustaqim bin Muhammad Husain di Tulungagung Jawa Timur.

Syekh Abul Abas al Mursi memikul tanggung jawab sebagai kholifah pengganti Syekh Abil Hasan asy Syadzili selama 30 tahun, sampai beliau wafat dan di makamkan di dalam komplek Masjid Agung Iskandaria Mesir. Makam Syekh Abul Abas bersebelahan dengan salah satu murid utama beliau, Syekh Muhammad bin Sa'id al Bushiri rodliyallohu 'anhuma wa a'aada 'alaonaa mbarokaatihimaa wa anwaarihimaa qa asroorihima wa 'uluumihima, wa akhlaaqihimaa. Aamiin...
Dalam catatan yang lain, Syekh al Bushiri termasuk salah satu di antara murid Syekh Abul Abas yang juga pernah berguru langsung kepada Syekh Abul Hasan asy Syadzili.

"Orang-orang besar" setelah periode Syekh Abul Abas yang mengambil thoriqot Syadziliyah sebagai jalan ruhaninya antara lain :
  • Syekh Dawud al Bakhili (w.732H./1331M.)
  • Al Imam Taqiyyuddin as Subky (w.756H./1355M.) dan putranya Syekh Tajuddin as Subky.
  • Syekh Ibnu Abbad ar Rundi (w.792H./1390M.)
  • Syekh Ali Abul Wafa' (w.807H./1403M.)
  • Shohibul Dalailul Khoirot Syekh Muhammad bin Sulaiman al Jazuly (w.870H./1465M.)
  • Syekh Ahmad Zarruq (w.899H./1493M.)
  • Syekh al Imam Jalaluddin Abdurrohman aa Suyuthi (849-911H./1445-1505M.)
  • Syekh al Imam Abdul Wahhab asy Sya'roni (w.973H./1565M.)
  • Syekh Ibnu Ajibah (w.1224H./1809M.)
Di Indonesia, Ulama-ulama besar yg di ketahui juga "berpakaian" Syadziliyah antara lain :
  • Syekh Kholil Bangkalan.
  • Hadlrotusy Syekh KH. Hasyim Asy'ari.
  • KH. Wahab Hasbulloh.
  • Mbah Yai Sholeh Langitan.
  • Mbah Yai Ma'shum Lasem.
  • Mbah Yai Syahlan Kriyan.
  • Mbah Yai Zainuddin Mojosari.
  • Mbah Yai Dalhar Magelang.
  • KH. Abdul Hamid Pasuruan.
  • KH. Muhaiminan Gunardo Parakan.
  • Habib Luthfi Pekalongan.
Sumber:


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wan Ali, Sang Godfather Tanah Betawi

Wan Ali dan Habib Ali Bungur Ada satu nama di wilayah Kebon Nanas Jakarta Timur yang sangat disegani pada era tahun 1950-an. Wan Ali namanya. Orangnya gagah, tubuh tinggi besar, berdada bidang, berkulit putih bersih dengan wajahnya yang rupawan. Ia lebih memilih kuda berwarna putih sebagai tunggangannya sehari-hari. Kalau sedang menunggang kuda salah-salah orang bisa mengira ia adalah orang Belanda yang tengah patroli keliling kampung.  Pemerintah RI tidak mengenalnya sebagai pahlawan, namun semua jawara Betawi yang hidup sejaman dengan Wan Ali tahu kalau Wan Ali secara terang-terangan telah seringkali melakukan serangkaian perlawanan kepada pemerintah Belanda dan Jepang, sama seperti yang dilakukan para pahlawan lain.  Bedanya, pemerintah Belanda dan Jepang tidak terlalu berani ambil resiko berhadapan dengan orang satu ini. Dan satu lagi, Wan Ali secara prinsip berseberangan dengan para jawara beraliran hitam. Dunia Betawi saat itu mengenal Wan Ali sebagai prib...

Manaqib Al Imam Asy-Syadzili Karya Mbah Dalhar Watucongol

Berisi 46 halaman ,sebuah manaqib ringkas Quthbil Aqthob Syekh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili qoddasallahu sirrohu  karya Mbah Dalhar bin Abdurohman Watucongol Magelang ditulis ulang oleh KH. Zimam Hanif  dengan sanad dari Mbah Muhaiminan Gunardo Parakan Temanggung dan diterbitkan oleh Jam'iyyah Solawat Ala Sayidis Sadat Rotib dan Manakib "Asy Syarifiyyah" Krapyak Lor III A No.1 Kota Pekalongan. Mbah Dalhar Quthbil Aqthob Syekh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili  qoddasallahu sirrohu dilahirkan di Syadzilah, Ghumaroh, Afrika Utara - saat ini masuk ke dalam teritorial negara Maroko- tahun 593 H / 1196 M. Di usia 6 tahun pergi ke Tunis, hatinya terenyuh melihat wabah kelaparan di sana, dia memohon agar bisa menolong orang-orang yang kelaparan, atas ijin Allah dia mendapatkan uang secara 'tajrid' dari Allah dan ia gunakan untuk membeli roti untuk penduduk yang kelaparan. Makam Imam Asy-Syadzili di Mesir Saat itu bertepatan hari jum'at, kumandang azan menuntun Imam Asy-Sya...

PERBEDAAN NOTEBOOK, NETBOOK & LAPTOP (TAMBAHAN ISTILAH: PALMTOP DAN ULTRABOOKS)

sejarah laptop dari MCM/70 sampe Apple ibook G3 dual USB LAPTOP Kadang digunakan untuk notebook atau netbook, intinya lu boleh bilang dua2nya laptop meski gw kurang sepakat ma penyamaan istilah ini LAP = di pangku TOP = di atas Sebenarnya istilah Laptop /atau gw lbih seneng nyebut komputer jinjing/ merupakan istilah zaman 1970 ampe 1990-an untuk kmputer yg bisa lu tenteng kmana2. Contoh : MCM/70, Zenith Minisport dll, lu liat sndiri gmbar di atas Menggunakan Prosessor (Intel) Pentium Dual-Core atau Core Series. Klo AMD menggunakan Turion 64X2.  Lebar layar 13" ampe 17" inci NOTEBOOK Sering juga disebut Laptop, karena dua2nya /laptop & notebook/ sebenernya 2 nama dengan satu maksud yaitu komputer jinjing atau komputer yg bisa dbawa kmana2. Ada juga sih yg nyamain kedua kata ini yaitu notebook dan netbook dngn laptop, jd lu boleh nyebut notebook dan netbook dengan sebutan laptop meski gw sbenernya kurang spakat ma penyamaan ini alesannya spesifikasi komputer jinjing hrus di...