Langsung ke konten utama

Umat Yang Dirindukan Rasulullah SAW

 
.......Mereka tidak pernah melihat wajahku. Mereka hidup tidak dekat dengan aku seperti kalian. Tapi mereka begitu rindu kepadaku...... 

Dalam sebuah riwayat hadith dikisahkan. Ketika itu baginda Rasulullah SAW tengah duduk berkumpul bersama sahabat-sahabatnya. Di situ ada saidina Ali, Uthman, Abu Bakar, Umar dan lainnya. Lalu kemudian baginda bertanya,: "Wahai sahabatku, tahukah kalian siapa hamba Allah yang mulia di sisi Allah?"

Para sahabat terdiam. Lalu ada seorang sahabat berkata, : "Para malaikat, Rasulullah, merekalah yang mulia." 

Rasulullah menjawab,: "Ya, para malaikat itu mulia, mereka dekat dengan Allah dan mereka sentiasa bertasbih dan beribadah kepada Allah, tentulah merekalah mulia tapi bukan itu yang aku maksudkan." 

Lalu para sahabat kembali terdiam, tiba-tiba seorang sahabat kembali berkata,: "Ya Rasulullah, tentu para nabi, merekalah yang mulia itu." 

Nabi Muhammad SAW tersenyum. Baginda berkata,: "Ya, para nabi itu mulia, mereka adalah utusan Allah di muka bumi, bagaimana mungkin mereka tidak mulia, mereka mulia. Tapi ada lagi yang lain."

Para sahabat terdiam, tertanya siapalah lagi mereka itu. Lalu salah seorang sahabat berkata,: "Apakah kami sahabatmu, ya Rasulullah? Apakah kami yang mulia itu?"

Baginda memandang wajah mereka semua satu persatu, Baginda tersenyum melihat para sahabat. Baginda berkata,: "Tentulah kalian mulia, kalian dekat denganku, kalian membantu perjuanganku, mana mungkin kalian tidak mulia, Tentulah kalian mulia, tetapi ada yang lain yang mulia." 

Para sahabat terdiam kesemuanya, mereka tidak mampu berkata apa-apa lagi. Lalu Baginda Nabi Muhammad SAW menundukkan wajahnya. Tiba-tiba Baginda Mulia menangis di hadapan sahabat-sahabat. 

Para sahabat tertanya,: "Mengapa engkau menangis ya Rasulullah?"

Lalu Rasulullah mengangkat wajahnya, terlihat bagaimana air mata berlinang membasahi pipi dan janggutnya. 

Lalu baginda berkata,: "Wahai sahabatku, tahukah kalian siapa yang mulia itu. Mereka adalah manusia-manusia. Mereka akan lahir jauh setelah wafatku nanti. Mereka begitu mencintai Allah, dan tahukah kalian, mereka tak pernah memandangku. Mereka tidak pernah melihat wajahku. Mereka hidup tidak dekat dengan aku seperti kalian. Tapi mereka begitu rindu kepadaku. Dan saksikanlah wahai sahabatku semuanya, aku pun rindu kepada kepada mereka, mereka yang mulia itu, merekalah itulah UMATKU."


-----------------------
 
source: 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wan Ali, Sang Godfather Tanah Betawi

Wan Ali dan Habib Ali Bungur Ada satu nama di wilayah Kebon Nanas Jakarta Timur yang sangat disegani pada era tahun 1950-an. Wan Ali namanya. Orangnya gagah, tubuh tinggi besar, berdada bidang, berkulit putih bersih dengan wajahnya yang rupawan. Ia lebih memilih kuda berwarna putih sebagai tunggangannya sehari-hari. Kalau sedang menunggang kuda salah-salah orang bisa mengira ia adalah orang Belanda yang tengah patroli keliling kampung.  Pemerintah RI tidak mengenalnya sebagai pahlawan, namun semua jawara Betawi yang hidup sejaman dengan Wan Ali tahu kalau Wan Ali secara terang-terangan telah seringkali melakukan serangkaian perlawanan kepada pemerintah Belanda dan Jepang, sama seperti yang dilakukan para pahlawan lain.  Bedanya, pemerintah Belanda dan Jepang tidak terlalu berani ambil resiko berhadapan dengan orang satu ini. Dan satu lagi, Wan Ali secara prinsip berseberangan dengan para jawara beraliran hitam. Dunia Betawi saat itu mengenal Wan Ali sebagai prib...

Manaqib Al Imam Asy-Syadzili Karya Mbah Dalhar Watucongol

Berisi 46 halaman ,sebuah manaqib ringkas Quthbil Aqthob Syekh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili qoddasallahu sirrohu  karya Mbah Dalhar bin Abdurohman Watucongol Magelang ditulis ulang oleh KH. Zimam Hanif  dengan sanad dari Mbah Muhaiminan Gunardo Parakan Temanggung dan diterbitkan oleh Jam'iyyah Solawat Ala Sayidis Sadat Rotib dan Manakib "Asy Syarifiyyah" Krapyak Lor III A No.1 Kota Pekalongan. Mbah Dalhar Quthbil Aqthob Syekh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili  qoddasallahu sirrohu dilahirkan di Syadzilah, Ghumaroh, Afrika Utara - saat ini masuk ke dalam teritorial negara Maroko- tahun 593 H / 1196 M. Di usia 6 tahun pergi ke Tunis, hatinya terenyuh melihat wabah kelaparan di sana, dia memohon agar bisa menolong orang-orang yang kelaparan, atas ijin Allah dia mendapatkan uang secara 'tajrid' dari Allah dan ia gunakan untuk membeli roti untuk penduduk yang kelaparan. Makam Imam Asy-Syadzili di Mesir Saat itu bertepatan hari jum'at, kumandang azan menuntun Imam Asy-Sya...

PERBEDAAN NOTEBOOK, NETBOOK & LAPTOP (TAMBAHAN ISTILAH: PALMTOP DAN ULTRABOOKS)

sejarah laptop dari MCM/70 sampe Apple ibook G3 dual USB LAPTOP Kadang digunakan untuk notebook atau netbook, intinya lu boleh bilang dua2nya laptop meski gw kurang sepakat ma penyamaan istilah ini LAP = di pangku TOP = di atas Sebenarnya istilah Laptop /atau gw lbih seneng nyebut komputer jinjing/ merupakan istilah zaman 1970 ampe 1990-an untuk kmputer yg bisa lu tenteng kmana2. Contoh : MCM/70, Zenith Minisport dll, lu liat sndiri gmbar di atas Menggunakan Prosessor (Intel) Pentium Dual-Core atau Core Series. Klo AMD menggunakan Turion 64X2.  Lebar layar 13" ampe 17" inci NOTEBOOK Sering juga disebut Laptop, karena dua2nya /laptop & notebook/ sebenernya 2 nama dengan satu maksud yaitu komputer jinjing atau komputer yg bisa dbawa kmana2. Ada juga sih yg nyamain kedua kata ini yaitu notebook dan netbook dngn laptop, jd lu boleh nyebut notebook dan netbook dengan sebutan laptop meski gw sbenernya kurang spakat ma penyamaan ini alesannya spesifikasi komputer jinjing hrus di...