Langsung ke konten utama

SURAT UNTUK KANJENG NABI MUHAMMAD SAW (BAG.19)


Ya Nabi, Solawat dan salam kami sampaikan kepadamu sebanyak jumlah malaikat yang Allah ciptakan

Ya Nabi, yang di akhir usianya mengucapkan kata-kata "Umatku umatku umatku", kami kirim surat lewat malaikat untuk disampaikan kepadamu saat ini bahwa kami rindu kepadamu

Ya Nabi, kami tidak pernah bertemu denganmu, berbicara denganmu dan berkumpul denganmu, perkenankanlah kami bisa melihatmu, berbicara kepadamu tentang keluh kesah kami yang selalu terbuai oleh nafsu kami, melalaikan perintah-Nya

Ya Nabi, tak ada yang lebih kami ingini selain dapat bertemu denganmu, mohonkanlah ampunan kepada Rabb kami Allah azza wa jalla atas segala kedzaliman yang kami lakukan

Ya Nabi, engkau adalah manusia yang paling mulia di jagad ini, suri tauladan kami, dengan barokahmu jadikanlah kami orang-orang yang selalu berbakti kepada Allah, orang tua kami, guru-guru kami, teman-teman kami dan seluruh makhluk Allah, jangan kau biarkan kami dalam kecongkakan dan kesombongan, kebakhilan dan amarah, ketidaksabaran, iri dan hasad terhadap sesama manusia

Ya Nabi, dengan barokahmu jadikanlah kami orang-orang yang sabar atas segala musibah yang Allah berikan, bersyukur atas segala kenikmatan yang Allah berikan, menerima segala yang Allah berikan, sedikit atau banyak, kesusahan ataupun kesenangan

Ya Nabi, dengan barokahmu jadikanlah Rabb kami tempat bergantung kami, jangan jadikan selain-Nya tempat bergantung kami, jangan jadikan harta, nafsu, setan, jin dan manusia tempat bergantung kami

Ya Nabi, dengan barokahmu dekatkan kami pada Rabb kami, kumpulkan kami bersamamu kelak, bersama guru kami Al 'Arif Billah Maulana Habib Lutfi dan seluruh Auliya para pengikutmu   

Ya Nabi, dengan barokahmu bersihkanlah penyakit hati kami, dekatkan kami kepada Rabb kami

Ya Nabi, kami rindu padamu, obatilah kerinduan kami ini, I love you forever 

Di tulis di 'gubuk kering' dengan hati yang penuh noda dan dosa
15 Desember 2013 jam 10.56 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wan Ali, Sang Godfather Tanah Betawi

Wan Ali dan Habib Ali Bungur Ada satu nama di wilayah Kebon Nanas Jakarta Timur yang sangat disegani pada era tahun 1950-an. Wan Ali namanya. Orangnya gagah, tubuh tinggi besar, berdada bidang, berkulit putih bersih dengan wajahnya yang rupawan. Ia lebih memilih kuda berwarna putih sebagai tunggangannya sehari-hari. Kalau sedang menunggang kuda salah-salah orang bisa mengira ia adalah orang Belanda yang tengah patroli keliling kampung.  Pemerintah RI tidak mengenalnya sebagai pahlawan, namun semua jawara Betawi yang hidup sejaman dengan Wan Ali tahu kalau Wan Ali secara terang-terangan telah seringkali melakukan serangkaian perlawanan kepada pemerintah Belanda dan Jepang, sama seperti yang dilakukan para pahlawan lain.  Bedanya, pemerintah Belanda dan Jepang tidak terlalu berani ambil resiko berhadapan dengan orang satu ini. Dan satu lagi, Wan Ali secara prinsip berseberangan dengan para jawara beraliran hitam. Dunia Betawi saat itu mengenal Wan Ali sebagai prib...

Manaqib Al Imam Asy-Syadzili Karya Mbah Dalhar Watucongol

Berisi 46 halaman ,sebuah manaqib ringkas Quthbil Aqthob Syekh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili qoddasallahu sirrohu  karya Mbah Dalhar bin Abdurohman Watucongol Magelang ditulis ulang oleh KH. Zimam Hanif  dengan sanad dari Mbah Muhaiminan Gunardo Parakan Temanggung dan diterbitkan oleh Jam'iyyah Solawat Ala Sayidis Sadat Rotib dan Manakib "Asy Syarifiyyah" Krapyak Lor III A No.1 Kota Pekalongan. Mbah Dalhar Quthbil Aqthob Syekh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili  qoddasallahu sirrohu dilahirkan di Syadzilah, Ghumaroh, Afrika Utara - saat ini masuk ke dalam teritorial negara Maroko- tahun 593 H / 1196 M. Di usia 6 tahun pergi ke Tunis, hatinya terenyuh melihat wabah kelaparan di sana, dia memohon agar bisa menolong orang-orang yang kelaparan, atas ijin Allah dia mendapatkan uang secara 'tajrid' dari Allah dan ia gunakan untuk membeli roti untuk penduduk yang kelaparan. Makam Imam Asy-Syadzili di Mesir Saat itu bertepatan hari jum'at, kumandang azan menuntun Imam Asy-Sya...

Jawaban Atas Pertanyaan Khariz El-Mall - Part 1 -

Koreksi akibat gaya tarik bulan tidak ada di kitab hakiki bi tahkik semisal Nurul Anwar dan Khulasoh,. tapi ini menarik untuk di kaji. sebab sebetulnya setiap variabel apapun pasti memberikan pengaruh, gaya tarik bulan menyebabkan terjadinya pasang surut permukaan air laut /selanjutnya ditulis Pasut/. Pasut adalah poin penting dalam penentuan Mean Sea Level .. permukaan air rata2 akan berdampak pada ketinggian/elevasi suatu tempat. seperti kita ketahui elevasi suatu tempat pengamatan dari permukaan laut adalah salah satu poin penting dalam rumusan penentuan arah kiblat/waktu solat atau pengamatan benda langit. mestinya ada data update ketinggian suatu tempat dari permukaan dari masa ke masa. Variasi, apakah yg dimaksud variasi magnetik, kalo yah. variasi megnetik di kitab Hakiki bi Tahkik tak ada. variasi magnetik biasanya disediakan oleh badan resmi milik pemerintah atau peneliti yg mengamati beda magnetik bumi selama kurun waktu tertentu, kalo tuk ngitung arah kiblat wajib tapi kalo ...